1. Definisi Stress
Stress adalah semua perubahan yang memerlukan penyesuaian serta penyelesaian.
Jenis stres
a.Fisik disebut stres organobiologis
b.Jiwa disebut stres psikososial
c.Sosial disebut stres psikososial
Kepribadian yang sudah matang atau stabil bisa timbul stres. Stres tiap individu beda-beda, tgt : umur, sex, kepribadian, intelegensia, status sosial/ pekerjaan
Sumber stres
• Frustrasi : mempunyai satu tujuan tetapi terhalang
• Konflik : ada 3 pilihan
1.konflik pendekatan ganda
2.konflik penolakan ganda
3.konflik pendekatan-penolakan
• Tekanan : dapat dari luar / dari dalam
• Krisis : dapat akut pada satu orang maupun pada satu kelompok
Krisis adalah satu keadaan dimana seseorang berada dalam suatu keadaan mendekati nilai ambang frustrasi, dan bila melaluinya dengan baik akan menjadi lebih matang tetapi bila tidak akan memperburuk keadaan jiwanya.
contoh :
perorangan : bangkrut
kelompok : tsunami Aceh
Nilai Ambang Frustasi
Nilai ambang frustrasi adalah kekuatan maksimal jiwa seseorang untuk menahan beberapa beban jiwa sekaligus ( egostrength ).
Kekuatan ego tergantung pada faktor:
• genetik ( rapuh)
• kematangan & ciri kepribadian
• pola fikir
• keimanan
Penyebab stres ( stresor ) itu
Stresor dari luar, bias saja terjadi karena :
a.perceraian
b.masukpenjara
c.dipecat dari pekerjaan
d.kematian keluarga dekat
e.perubahan keuangan
Stresor dari dalam, antara lain :
a.cita - cita yang terlalu tinggi hingga akhir nya tak satupun dari cita - cita itu terealisasi.
b.Berprasangka terhadap orang lain maupun diri sendiri akan suatu hal.
c.Target yang terlalu kaku bisa menganiaya diri.
2. Kiat menghadapi stress di tempat kerja
Ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengatasi stress, diantaranya:
1. Relaksasi
Pada jam istirahat, cobalah untuk melakukan relaksasi otot secara progresif dan sistematis. Lemaskan otot-otot tubuh dengan bertumpu pada tangan, lengan, muka, kepala, leher, bahu, dada, lambung dan punggung bawah, lalu terakhir ke daerah kaki. Tiap otot ditegangkan selama 5-7 detik kemudian dikendorkan selama 12-15 detik. Prosedur tersebut diulang sampai 5 kali. Metode relaksasi ini niscaya bisa membantu untuk mereda stress yang anda alami
2.Terapi musik
Hal lain yang bisa membuat anda berada dalam kondisi rileks adalah musik. Seorang pakar bernama Corelini telah meneliti pengaruh positif musik terhadap kesehatan jiwa. Musik dapat memperbaiki gangguan psikologis dan mengembalikan tubuh pada kondisi normal. Pilihlah musik yang sesuai dengan minat anda. Kemudian dengarkanlah dalam situasi yang rileks untuk menghilangkan rasa penat seusai pulang kantor. Musik yang dianjurkan adalah jenis musik yang tidak terlalu serius dan memiliki ritme yang mengalun. Jenis musik seperti ini biasanya yang bernuansa instrumentalia. Musik tersebut kemudian diputar dengan durasi 10-30 menit, bisa membantu anda menghilangkan rasa penat sehabis pulang kantor di tengah kemacetan atau kepadatan mobil yang sedang anda kendarai.
3.Berolah raga
Olah raga merupakan salah satu bentuk kartasis yang bisa melepaskan sedikit demi sedikit rasa stress yang anda alami. Dengan berolah raga, anda bisa melepaskan ketegangan yang kerapkali anda alami di tempat kerja dan menggantinya dengan memberikan suasana rileks pada tubuh. Sepulang dari kantor, anda bisa mencari bentuk olah raga yang bisa menimbulkan perasaan senang, seperti mengunjungi pusat kebugaran di dekat kantor anda atau bahkan renang di tempat sport club terdekat di rumah anda.
4.Selesaikan masalah anda
Jika anda memiliki masalah dengan atasan atau dengan rekan sekerja, seberapa besar usaha anda untuk mengatasi rasa stress tersebut, tentu saja tidak berhasil karena anda tidak menyelesaikan dari sumber permasalahannya. Cobalah mencari jalan keluar dengan cara berdiskusi mengenai kesalahpahaman yang seringkali terjadi sehingga lingkungan kerjapun terasa nyaman dan menyenangkan bagi anda. Jika masalah tersebut berkaitan dengan pekerjaan, mungkin anda perlu memikirkan ulang metode kerja anda selama ini. Cobalah membuat perencanaan kerja berdasarkan prioritas dan derajat kepentingannya sehingga semua pekerjaan dapat selesai dalam waktu deadline yang ditentukan
5.Ubahlah persepsi negative yang anda miliki selama ini
Cobalah untuk berpikir positif dalam melihat suatu permasalahan di tempat kerja anda. Atasan yang marah-marah pada anda bukan berarti ia sentimen atas hasil kerja anda. Tapi cobalah ambil positifnya bahwa atasan anda memberikan suatu masukan atau feedback yang berguna untuk pengembangan kinerja anda di kemudian hari. Segala sesuatunya bersumber dari pikiran. Kuncinya dalam menghadapi stress adalah just positive thinking. Di atas semuanya itu, cobalah untuk menghargai pekerjaan anda saat ini mengingat beribu-ribu orang di luar sana yang sulit mencari pekerjaan karena tidak bernasib mujur seperti anda.
3. Mengelola Karir Manajerial
Tidak semua karyawan (manajemen dan nonmanajemen) memiliki perencanaan karir yang jelas dan tertulis. Begitu pula yang terjadi pada perusahaan. Akibatnya tidak jarang para karyawan melakukan protes kepada perusahaan tentang masa depan karirnya yang tidak jelas. Ketidaktahuan batasan tentang karir dengan segala aturannya menambah permasalahan ketidak-puasan di antara karyawan. Kalau hal ini dibiarkan berlarut-larut maka akan timbul suasana kerja yang tidak nyaman yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan perusahaan.
Karir adalah semua pekerjaan yang dipegang seseorang selama kehidupan dalam pekerjaannya (Keith Davis dan Werther W.B; 1996).
Komponen utama karir terdiri atas alur karir, tujuan karir, perencanaan karir dan pengembangan karir.
Alur karir adalah pola pekerjaan yang berurutan yang membentuk karir seseorang.
Tujuan karir merupakan pernyataan tentang posisi masa depan di mana seseorang berupaya mencapainya sebagai bagian dari karir hidupnya. Tujuan ini menunjukkan kedudukan seseorang sepanjang karir pekerjaannya.
Perencanaan karir merupakan proses di mana sesorang menyeleksi tujuan karir dan arus karir untuk mencapai tujuan tersebut, sedangkan Pengembangan karir seseorang meliputi perbaikan-perbaikan personal yang dilakukan untuk mencapai rencana dan tujuan karirnya.
Para ahli SDM melihat perencanaan karir sebagai sebuah cara untuk memenuhi kebutuhan staf internal. Meskipun bantuan perencanaan karir umumnya terjadi untuk posisi-posisi manajer, profesional, dan karyawan teknisi, karena keterbatasan anggaran, idealnya seluruh karyawan hendaknya memiliki akses untuk itu. Ketika pengusaha mendorong perencanaan karir, para karyawan akan lebih mungkin untuk menyusun tujuan karir dan bekerja dengan giat untuk mencapai hal itu. Pada gilirannya, tujuan-tujuan itu dapat memotivasi karyawan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan lanjutan dan bentuk kegiatan pengembangan lainnya. Hal itu mungkin terjadi karena karyawan terdorong oleh motif bahwa pekerjaan merupakan bagian dari hidup dan kehidupan melalui investasi SDM yang tidak terputus.
Apa yang dibutuhkan para karyawan sehubungan dengan karir mereka? Sebuah studi tentang sekelompok karyawan mengungkapkan lima faktor yang terkait dengan karir (Keith Davis dan Werther,W.B; 1996), yaitu sebagai berikut.
a. Keadilan dalam Karir
Para karyawan menghendaki keadilan dalam sistem promosi dengan kesempatan sama untuk peningkatan karir.
b. Perhatian dengan Penyeliaan
Para karyawan menginginkan para penyelia mereka memainkan perannya secara aktif dalam pengembangan karir dan menyediakan umpan balik dengan teratur tentang kinerja.
c. Kesadaran tentang Kesempatan
Para karyawan menghendaki pcngetahuan tentang kesempatan untuk peningkatan karir.
d. Minat Pekerja
Para karyawan membutuhkan sejumlah informasi berbeda dan pada kenyataan; memiliki derajat minat yang berbeda dalam peningkatan karir yang tergantung pada beragam faktor.
e. Kepuasan Karir
Para karyawan, tergantung pada usia dan kedudukan mereka, memiliki kepuasan berbeda. Program karir yang efektif harus mempertimbangkan perbedaan persepsi keinginan para karyawan. Apa yang pekerja harapkan dari program karir dikembangkan; olch departemen SDM sesuai dengan ragam faktor usia, jenis kelamin, kedudukan pendidikan, dan faktor-faktor lainnya.
Secara singkat, apa pun yang diadopsi departemen SDM, hendaknya luwes dan proaktif. Keluwesan dalam program pengembangan karir merupakan hal pokok jika tujuan dari produktivitas yang membaik, kepuasan personal meningkat pertumbuhan dan keefektivitasan keorganisasianya; meningkat ingin dapat tercapai. Dalam banyak kasus, hal ini akan membutuhkan modifikasi dari program yang ada untuk menunjukkan kebutuhan spesifik kelompok karyawan tertentu.
0 comments
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar Anda Disini.